Tag Archives: Catherine Donohue

Catherine Donohue

Catherine Donohue

(Dalam kenangan 1932-2022)

Tulisan ini dimaksudkan utk mengenang legioner Sdri Catherine Donohue, mantan koresponden konsilium Dublin untuk Senatus Jakarta dan Malang.

Saya mengenal Sdri Catherine ketika saya menjadi koresponden senatus untuk konsilium. Beliau seorang yg penuh perhatian pada tugas-tugasnya. Beliau selalu membaca notulen2 senatus yang saya terjemahkan dan ketika ada yg tidak dimengertinya, dia langsung bertanya. Saya teringat, suatu ketika saya menggunakan istilah vakum untuk kekosongan perwira. Misalnya di salah satu dewan belum ada bendahara, lalu kita katakan, bendahara vakum. Beliau langsung menghubungi saya dan meminta penjelasan. Yang menarik, tidak hanya masalah terjemahan bahasa, beliau pun akan menunjukkan apa yg dikatakan buku pegangan. Soal kekosongan perwira dewan tadi, tidak hanya masalah istilah, beliau pun langsung menunjukkan bab di buku pegangan jika ada kekosongan perwira. Demikian pula kalau notulen senatus belum saya terjemahkan sehingga mundur pengirimannya, beliau pasti langsung menanyakan. Beliau sungguh setia dengan tugasnya sebagai koresponden, beliau selalu membaca notulen-notulen dewan yang dikirimkan dan melaporkannya dalam rapat konsilium.  Sebaliknya beliau juga selalu mengirimkan laporan dari rapat dewan konsilium kepada senatus. Laporan beliau sangat detil. Beliau bisa menceritakan apa alokusio Pembimbing rohani, tugas2 menarik yg dilakukan dewan-dewan di berbagai belahan dunia dan pembahasan dalam rapat konsilium. Itu semua ia sampaikan kepada dewan di bawahnya.

Sdri Catherine juga penuh perhatian terhadap para pengunjung. Walaupun si pengunjung tidak sedang kunjungan ke rapat konsilium, namun kalau ada orang Indonesia yg datang ke Irlandia, pasti beliau akan menemaninya dan mengajaknya ke tempat-tempat ziarah di Irlandia, seperti makam Frank Duff dan Knock, tempat penampakan Bunda Maria

Sdri Catherine seorang legioner yg sungguh setia. Beliau tidak melihat usia menjadi penghalang untuk berkarya. Walaupun sudah lanjut usia, beliau tetap setia sebagai legioner. Walaupun kondisi badan melemah dan sakit, beliau tetap setia menjalankan tugas.

Tahun 2006, dalam usia 74 tahun beliau diutus mengunjungi Indonesia bersama dengan Sdr Seamus. Beliau berkunjung ke wilayah-wilayah kerja Senatus Jakarta dan Malang. Jakarta, Bogor, Bandung, Medan, Malang dikunjunginya. Tidak ketinggalan pula, beliau hadir menyaksikan peresmian Komisium Maumere. Ketaatannya sebagai tentara Maria itulah yang menjadi kebanggaannya. Ketergantungannya pada Bunda Maria itulah yg menjadi kekuatannya.

Sdri Lucy Budiman, ketua Senatus Malang ketika itu memberikan kesan tentang Sdri Catherine sebagai seorang yg sabar dan tidak macam-macam.

Dalam usia semakin senja, semangat juangnya tidak pernah padam. Walau digerogoti kanker, beliau dengan sabar menerima penderitaannya dan tetap setia menjalankan tugasnya sebagai legioner hingga ajal menjemputnya pertengahan Juni 2022.

Sdri Catherine beristirahatlah dalam damai Tuhan. Doakanlah kami para legioner dalam peziarahan kami di dunia.

Moga-moga jiwa para anggota legio kami, Sdri Catherine Donohue, dan jiwa2 orang beriman beristirahat dalam ketentraman karena kerahiman Tuhan. Amin.

Penulis : Sisilia Christianti

Koresponden Senatus Jakarta untuk Konsilium Dublin (2010-2016)