Home

Sharing Mengenai Karya-Karya Legio Dalam Gereja Dan Masyarakat.

Bu Moer, ketua Senatus Sinar Bunda Karmel Malang, menyampaikan bahwa setiap tahun agenda seperti inidilakukan untuk mensharing pengalaman, tantangan, dan sukacita dalam mengembangkan Legio Maria. Juga mengembangkan kerasulan kaum muda di tengah pengaruh zaman sekarang ini. Dimana kita mengetahui sendiri bahwa sekarang ini sangat sedikit orang yang mau menjadi Legioner.

RM. Goris, Pemimpin Rohani Senatus Sinar Bunda Karmel Malang, menegaskan bahwa semestinya dalam perjumpaan ini selain mengenal orang lain kita juga mengenal diri kita sendiri. Presidium kaum muda dalam setahun terakhir muncul 14 presidium mahasiswa. Biasanya anak muda datang dan masuk ke presidium, ada yang bertahan dan tidak bertahan. Legioner muda mengambil andil dalam memperkenalkan Legio Maria. Dibutuhkan juga orang tua berjiwa muda, sehingga legioner muda merasa didukung dan memilih bertahan di Legio Maria. Menciptakan suasana rapat yang menyenangkan tanpa mengubah pola rapat. Forum ini dibuat untuk saling berbagi dan menguatkan dalam cinta Bunda Maria.

RM Dwi Joko, Komisium Surabaya menjelaskan bahwa saat ini mereka lebih menekankan penggalian presidium Yunior, orang muda sebagai amanat kerasulan, walaupun itu sangat susah namun juga butuh perhatian. Ini ditanamkan agar dalam keseharian anak muda lebih aktif berpastoral di paroki sehingga kecintaan mereka terhadap Bunda Maria tumbuh perlahan dalam hati mereka. “Kita mengusahakan untuk mendorong orang muda untuk lebih mencintai Bunda Maria, membawa maria ke Gereja dan banyak orang sehingga banyak orang muda mencintai Maria”.

Bu Risma, APR Presidium Cermin Kekudusan Tidar menjelaskan bahwa Presidium kaum muda sangat terlihat unik, bagaimana sistem legio yang dinilai kaku di buat menyenangkan. Rapat dibuat begitu menyenangkan seperti rumah dan legioner merasa didengarkan dalam rasa kekeluargaan yang tinggi. Selain itu pengaruh perwira juga sangat penting dalam membangun persaudaraan dalam dan luar Legio Maria, sehingga anak muda merasakan persaudaraan dalam kehidupan keseharian mereka. “Kami melihat anak muda memberikan tenaga di setiap kegiatan presidium senior dan presidium kami sering menjadi cermin bagi presidium lain”.

Rm. Lorens Gafur, Misionaris di Vietnam menyampaikan Ia begitu senang dengan kebangkitan presidium muda di Indonesia. Kehadiran Legio Maria memancing hadirnya SMM di Vietnam, walaupun sudah banyak kongregasi yang berkarya di sana. SMM hadir menyebarkan spiritualitas St. Montfort di Vietnam melalui Legio Maria. Legio Maria hadir di Vietnam pada 77 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1948. Semua keuskupan di Vietnam punya Legio Maria. 90.938 orang legioner aktif di Vietnam, 99.163 orang sebagai Auxilier. Rm Lorens mendampingi Presidium Bunda Maria Pertolongan Orang Kristen, dengan jumlah anggota 24 orang. Selama mendampingi presidium ini ada begitu banyak karya kerasulan, kunjungan orang sakit, lansia dan lainnya secara kolektif. Kebiasaan sebelum misa adalah Rosario bersama yang dipimpin oleh anggota Legio Maria. Walaupun lebih banyak orang tua yang bergabung, dibandingkan anak muda, tutupnya.

Rm. Adi, Pemimpin Rohani Kuria Ratu Para Rasul Denpasar menjelaskan juga bahwa perkembangan presidium Yunior sangat menjanjikan. Ada sekitar 40 orang dan mereka sangat antusias, harapannya semangat ini selalu menyala dalam diri mereka. Kesetiaan dan semangat legioner sangat menginspirasi banyak orang, khususnya dalam diri anak muda dan yunior dalam mencintai Bunda Maria dan dekat dengan Tuhan.

Orang Muda Katolik (OMK), Kenapa Harus Jadi Legioner?

Sharing bersama yang diagendakan Senatus Sinar Bunda Karmel, 13 Februari 2025 meninggalkan banyak cerita menarik dan pelajaran yang begitu berharga. Mulai dari keseruan sebagai Legioner sampai pada tantangan sebagai Legioner menyelimuti perjalanan sharing sore ini. Pembahasan mengenai anak muda sangat banyak disinggung dalam agenda sharing tahun ini.

Br. Maxsi, Tomohon menyampaikan tantangan bagi anak muda di daerah Ia berkarya adalah susah membagikan waktu antara pelayan di paroki dan mengikuti Legio Maria. Sebagian besar anak muda menjelaskan bahwa mereka merasa sulit membagi waktu kalau harus menjadi Legioner,sementara mereka banyak mengambil bagian juga dalam tugas pelayanan di paroki. “Hal seperti ini perlu kita jawab bersama dalam cinta yang mendalam bersama Bunda Maria”.

Sr. Agnes, Manado menjelaskan, mengembangkan presidium anak muda menjadi sedikit sulit karena paradigma anak muda yang memahami Legio Maria begitu ketat. Sehingga untuk mengajak anak muda menjadi legioner begitu sulit. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi kita.

Rm. Goris, Pemimpin Rohani Senatus Sinar Bunda Karmel Malang, menyampaikan bahwa mengajak anak muda untuk menjadi Legioner memang bukanlah hal yang mudah. Hal ini terjadi karena anak muda juga tentunya berpikir bahwa Legio Maria adalah komunitas doa yang kaku. Namun kita perlu memberikan pemahaman bahwa Legio Maria adalah karya kerasulan awam yang tentunya banyak membawa perubahan yang baik. Sebenarnya karya pelayaran di Paroki selaras dengan karya kerasulan dalam Legio Maria. Pelayanan di paroki bisa jadi tugas kerasulan di Legio Maria juga yang bisa dibagikan oleh setiap ketua di Presidium. Dengan demikian Orang Muda Katolik juga bisa mengambil bagian dalam pelayanan di Paroki dan melaksanakan tugas kerasulan di Legio Maria, pungkas Romo.

Ibu Kesi, Legioner senior juga menyampaikan bahwa cara agar banyak anak muda tertarik untuk menjadi Legioner adalah diadakannya agenda sharing antar Legioner muda dan anak muda. Hal ini dilakukan agar anak muda umumnya tau seperti apa Legioner muda dan apa saja yang dilakukan dalam Legio Maria. Dengan demikian anak muda yang bukan Legioner memiliki gambaran yang jelas tentang Legio Maria dan bahkan tertarik serta bergabung dalam Legio Maria. Hal ini seperti yang dialami sendiri oleh Ibu Jesi di Parokinya.

Bu Risma, menyampaikan Legio Maria menghidupi OMK, spiritual Legio maria menjadi tombak utama semangat kaum muda. Sebagai Kelompok kerasulan Awam Legio Maria di tempat Bu Risma banyak membantu OMK, sehingga OMK yang awalnya kurang aktif lebih hidup dan semangat dalam pelayanan di Paroki.

HUT Senatus Malang: Legioner Muda Dan Karya Legioner

Perjalanan Senatus Sinar Bunda Karmel Malang selama 60 adalah perjalanan yang panjang dalam karya bersama Bunda Maria. Tidak mudah Senatus Malang bisa bertahan selama ini, ada begitu banyak tantangan dan kendala yang sudah dihadapi bersama selama ini. Kerja keras perintis, penerus dan legioner telah membawa begitu banyak perubahan dalam tubuh Senatus Sinar Bunda Karmel Malang. Juga peran legioner muda sudah semakin nampak saat ini.

Pembina Rohani Senatus Sinar Bunda Karmel Malang, RP Gregorius Pasi, SMM menyampaikan bahwa Senatus Malang sudah melahirkan banyak presidium anak muda. Ini merupakan dobrakan yang begitu luar biasa tentunya bagi perkembangan karya Legioner muda. Anak muda sebagai legioner begitu semangat dalam merasul secara kreatif. Romo Goris juga menyampaikan bahwa ini semua juga berkat perjuangan, kegigihan para perintis kita yang pantang menyerah, sehingga Senatus Malang bisa berkembang begitu baik hingga saat ini.

Yang Mulia Bapa Uskup Malang, Mgr. Hendricus Pidyarto Gunawan O. Carm menyampaikan bahwa merasul tidak harus berbuat hal yang luar biasa, hebat dan membuat orang-orang gelengkan kepala. Merasul secara sederhana sangata bermakna bagi karya Legioner. Seperti halnya dalam tugas kerasulan yaitu mengunjungi orang sakit, mengajak teman ke Gereja, dan lainnya begitu sederhana. Mgr. Hendricus O. Carm juga menyampaikan bahwa Ia sangat bangga dengan begitu banyaknya terbentuk presidium kaum muda. Anak muda harus digerakkan, banyak anak muda yang diberi kepercayaan dan mereka bisa menyelesaikan tugasnya. Anak muda aktif, anak muda membawa rahmat, anak muda berkarya.

Ketua Senatus Sinar Bunda Karmel Malang, Ibu Moer menyampaikan harapannya untuk senatus, semoga momen HUT Senatus membawa semangat baru bagi kita untuk bergegas merasul bersama bunda Maria. Ibu Moer juga menambahkan semoga para legioner selalu membawa Kristus dalam tugas kerasulannya. (Mas Aris)

DOKUMENTASI MISA SYUKUR HUT KE 60 TAHUN SENATUS MALANG

Berikut ini adalah link google drive dokumentasi dari kegiatan Misa Syukur HUT Ke 60 Senatus Malang, Jumat 5 Juli 2024.

Ave Maria, Maria Ave!

https://drive.google.com/drive/folders/10G-fhiqEfSaOOAg8MUc0F2oMKxoXb3Gb

https://drive.google.com/drive/folders/1qC7iK6pUrexvbyAvFaGNBQdXpOhZsjYK

https://drive.google.com/drive/folders/1kjIke_tD-znWlzSAD3gKQ0z9pErOErjz

Temu Kangen Senatus: Ketaatan,Kedisplinan, Loyalitas Meneguhkan Iman

Senatus Sinar Bunda Karmel Malang sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke-60. Begitu banyak kegiatan yang dilaksanakan menyonsong perayaan puncak HUT senatus pada 05 Juli nantinya. Seperti Camping yunior Legio Maria, lomba video features, webinar dan juga temu kangen Senatus.

Ketua Senatus Malang, Ibu Moer menyampaikan banwa temu kangen senatus bukan agenda tahunan Senatus. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempertemukan para pendahulu atau perintis, perwira dan purnabakti dari 3 Senatus di Indonesia, tambahnya.

Selain sebagai kegiatan menyongsong HUT Senatus, temu kangen diwacanakan dengan tujuan untuk menimba pengalaman sukaduka, tantangan saat mengawali dan memperluas Legio Maria. Tidak mudah bagi setiap pendahulu ketika merintis Legio Maria di Indonesia, karena itu kita harus saling belajar dari sejarah bagaimana perjuangan memulai dan memperluas Legio Maria.

Begitu banyak persoalan, tantangan yang membuat Para Imam dan Legioner mendapatkan banyak pelajaranan. Pesan utama dari kegiatan Temu Kangen Senatus adalah ketaatan dan kedisiplinan akan meneguhkan iman para Imam dan Legioner itu sendiri. Legioner sudah seharusnya taat dan disiplin dalam hidup kesehariannya.

Kegiatan ini dirancang sebagai wacana pertemuan,sharing, dan harapan pembina Rohani,serta pendahulu dan perwira purna Tugas. Melihat Kemajuan Legio Maria hendaknya Kita perlu menjaga dan merawat kelestarian Iman Kita Semua. Sebagai tonggak utama dalam melestarikan iman kita perlu saling menguatkan dengan pengalaman rohani kita, dalam taat dan disiplin.

Hambatan, tantangan, kemajuan teknologi dan degredasi nilai-nilai kehidupan sudah menjadi hal yang harus kita perangi sebagai prajurit Maria. Kedisplinan, ketaatan dan loyalitas legioner di masa lampau ataupun masa kini sudah mewarnai kerasulan Gereja. Legioner sudah seharusnya menyadari dirinya sebagai prajurit Maria yang siap dalam tugas apapun. (Mas Aris)

WEBINAR DALAM RANGKA HUT SENATUS KE-60 TAHUN

 Masih dalam menantikan suasana HUT ke-60 tahun Senatus Malang pada hari Kamis 13 Juni 2024, Senatus Sinar Bunda Karmel Malang mengadakan Webinar bersama RP. Gregorius Pasi, SMM selaku Pemimpin Rohani Senatus Sinar Bunda Karmel Malang, Perintis kelompok Kaum Muda OMM. Via media zoom dengan peserta legioner dari beberapa daerah tidak terbatas di Malang Saja.

Zoominar mengambil tema dengan judul ”BERGEGAS MERASUL BERSAMA BUNDA MARIA” artinya kita optimis, membuka peluang peluang baru untuk karya Kerasulan kita. Orang yang dipakai oleh Tuhan itu tidak pernah berdiam diri, akan selalu aktif dan selalu bergerak, Terinspirasi dari Injil (Lukas 1:39-45) yang menjiwai tema mensyukuri Senatus Sinar Bunda Karmel Malang.

Perjalanan Maria untuk menjumpai Elisabeth adalah perjalanan membawa Kristus itu sendiri, nampaknya bagi Bunda Maria kehadiran Yesus didalam dirinya mendorong dia untuk pergi menjumpai saudarinya. Hakikat dari kerasulan itu membawa sesama kepada Kristus atau membawa Kristus kepada sesama, dengan demikian orang pada akhirnya mengalami karya penebusan Yesus Kristus.

Hari demi hari Maria berusaha memahami perihal anak yang dikandungnya,salah satu memahaminya adalah Ia berangkat mengunjungi Elisabeth, dan rupanya perjumpaan mengunjungi Elisabeth itu tidak hanya menyucikan anak dalam rahim Elisabeth tetapi semakin memahami panggilannya sebagai Ibu Tuhan. Kunjungan itu adalah pewartaan, sederhananya Kerasulan legioner ini adalah membawa Kristus kepada sesama Kita semakin diteguhkan merasul, melalui karya kerasulan iman kita diteguhkan, berkembang memahami iman, memami apa yang menjadi tugas dan perutusan kita. Kita harus bergegas merasul bersama Maria.

Paus Pius Ke-10 pernah mengajukan pertanyaan dalam suatu kesempatan pertemuan dengan para Kardinal ’’Apa yang dibutuhkan Gereja pada zaman sekarang untuk menyelamatkan masyarakat?”

  1. Mendirikan Sekolah-Sekolah Katolik nampaknya bukan
  2. Melipatgandakan jumlah Gereja nampaknya bukan

Yang dibutuhkan dalam dewasa ini adalah agar setiap Paroki kita mempunyai Kelompok umat Awam yang berbudi luhur yang diberi pencerahan, bertekad bulat yang sungguh sungguh merasul disetiap Paroki nah itu yang dibutuhkan.

Kaum awam beriman senantiasa berada pada garis terdepan kehidupan Gereja, bagi mereka Gereja merupakan titik tolak untuk menjiwai Masyarakat. Kalau umpanya mereka yang berada di garis depan di Kehidupan gereja ini malah diam, maka mau gimana Gereja kita tidak hidup. Bukan hanya tentang menjadi milik Gereja, melainkan tentang menjadi Gereja.

Kenapa bergegas merasul? Karena Kesejahteraan sebuah jemaat Katolik bergantung pada Kehadiran kelompok besar orang yang mau merasul, orang yang berstatus awam namun memiliki cara pandang seperti seorang Imam.

Jangan menitip Cinta untuk Allah kepada orang lain, berikan cinta itu secara langsung jangan menyuruh orang lain untuk mengungkapkan cinta itu. Gunakan potensi yang kita miliki untuk mengungkapkan cinta itu, itulah sebabnya kita dikatakan sebagai anggota dari tubuh. Kaki tidak bisa mengatakan ke tangan, tangan kamu berfungsi sebagai kaki tidak bisa dikatakan seperti itu.

Legioner itu seperti jantung! Sederhana sekali kamu mengajak teman mengajak misa berarti kamu berfungsi sebagai jantung karena membawa Kristus yang menghidupkan orang itu. Kita dipanggil untuk menjadi seperti Maria menjadi anggota tubuh yang adalah jantung, agar dengan karya kerasulan kita Rahmat Tuhan bisa sampai kepada sesama. Kristus sebagai kepala bergantung kepada anggota tubuhnya, begitu luar biasanya Tuhan memperlakukan kita, Ia mau menggunakan kita baik yang kudus maupun yang tidak. Berharap agar kita berfungsi benar benar sebagai anggota.

Apa yang khas dalam kerasulan legioner? Letaknya pada spiritnya, spirit itu dapat dilihat dari Tujuan legio maria yaitu Kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah ini dicapai melalui pengudusan anggotanya kekudusan anggotanya dicapai melalui kegiatan Rohani, dan juga kerasulan.

Dua hal ini membantu kita berkembang melalui pengudusan, karena pengudusan ini berkembang melalui sakramen pembaptisan itu namanya kekudusan dasar. Apa itu kekudusan? Menjadi serupa dengan Yesus, beberapa hal sering disampaikan bahwa jika kita mati, ya kita harus mengetuk pintu surga dan ada pertanyaan dari dalam ”Anda Siapa?” Jawabannya adalah Yesus, maka pintu itu akan terbuka, karena yang dapat memasuki Kerajaan surga itu hanyalah Yesus.  Maka hari-hari kita didunia ini adalah berusaha untuk berkembang hari demi hari menjadi serupa dengan Yesus, agar pada akhirnya ketika kita mati kita benar-benar serupa dengan Kristus.

Legio Maria melihat tugas itu sebagai tugas keibuan Maria

PEMBINAAN PERWIRA DAN CALON PERWIRA LEGIO MARIA SENATUS SINAR BUNDA KARMEL MALANG

Materi 1

Materi 3

Materi 5

Materi 6

CETAKAN ALLAH Materi Rm Goris

TINJAUAN ATAS NASKAH DAN ISI BUKU BAKTI YG SEJATI – MONTFORT Rm Fidelis, SMM